KHALIFAH MU’AWIYAH BIN ABU SUFYAN

Facebook
Twitter
Telegram

Khalifah Mu’awiyah bin Abu Sufyan

1. NASAB DAN SEBAGIAN SIFATNYA

Mu’awiyah bin Abu Sofyan bin Harb bin Umayyah Al Qurasyi Al Umawi adalah pendiri Daulah Umayyah di Suriah. Beliau lahir di Makkah dan sempat memusuhi Islam dan akhirnya memeluk Islam ketika penaklukan kota Makkah (8 H). Beliau sempat belajar baca tulis dan matematika, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkatnya menjadi juru tulisnya. Beliau bertugas di Suriah di masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan. Beliau menentang Ali dan berkonfrontasi dengan Ali dalam perang Shiffin (37 H/657 M) yang berakhir dengan sebuah arbitrase. Beliau dinobatkan menjadi khalifah (40-60 H/661-680 M) dan ibu kota pemerintahan dia pindahkan ke Damaskus. Beliau termasuk tokoh penakluk ternama dalam sejarah Islam, saat penaklukannya sampai ke daerah di Lautan Atlantik.

Dia meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak seratus enam puluh tiga hadits. Beberapa sahabat dan tabi’in yang meriwayatkan hadits darinya antara lain: Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Abu Darda’, Jarir aI-Bajali, Nu’man bin Basyir dan yang lain. Sedangkan dari kalangan tabiin antara lain: Sa’id bin al-­Musayyib, Hamid bin Abdur Rahman dan lain-lain.

Dia termasuk salah seorang yang memiliki kepintaran dan kesabaran. Banyak hadits yang menyatakan keutamaan pribadinya, namun dari hadits-hadits tersebut hanya sedikit yang bisa diterima.

Imam at-Tirmidzi meriwayatkan (dia mengatakan bahwa hadits ini hasan) dari Abdur Rahman bin Abi Umairah (seorang sahabat Rasulullah) dari Rasulullah bahwa dia bersabda kepada Mu’awiyah, “Ya Allah, jadikanlah dia orang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk.”

Imam Ahmad dalam Musnadnya meriwayatkan dari al-Mirbadh bin Sariyyah dia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda, “Ya Allah ajarilah Mu’awiyah al-Qur’an dan hisab serta lindungilah dia dari adzab.”

Mu’awiyah adalah seorang yang ahli dalam kepemimpinan. Tidak heran sejak dari zaman Rasulullah hingga zaman Utsman bin Affan, ia diberikan amanat yang besar. Rasulullah mengamatinya sebagai penulis wahyu, Umar dan Utsman menjadikannya sebagai gubernur Syam. Ibnu Taimiyah mengatakan, “Tidak ada penguasa kaum muslimin yang lebih baik dibanding Mu’awiyah, jika dibandingkan dengan masa setelahnya. Adapun jika dibandingkan dengan masa Abu Bakar dan Umar, barulah terlihat ada penguasa yang lebih utama”.

2. MENJADI KHALIFAH

Saat Ali meninggal, dia digantikan oleh anaknya Hasan bin Ali melalui pembaiatan umum. Namun, Hasan setelah menjalankan pemerintahan selama enam bulan, kemudian menyerahkan kekuasaan kepada Mu’awiyah sebagai upaya untuk menghindari pertumpahan darah kaum muslimin dan untuk menyatupadukan mereka. Dengan demikian, Mu’awiyah menjadi khalifah yang legal sejak tahun 41 H/661 M yang dikenal dengan “Aam Jama’ah”. Sejak itu permasalahan menjadi stabil, keamanan dalam negeri stabil. Kaum muslimin kembali mampu melakukan penaklukan-penaklukan setelah sebelumnya sempat terhenti karena adanya konflik internal.

Penaklukan di masa pemerintahannya demikian luas dan meliputi dua front utama:

  • Wilayah Barat

Wilayah Romawi (Turki). Ketika itu selalu dilakukan pengintaian dan ekspedisi ke sana. Maksud dan tujuannya adalah menaklukkan Konstantinopel. Kota itu dikepung pada tahun 50 H/670 M kemudian pada tahun 53-61 H/672-680 M, namun tidak berhasil ditaklukkan. Mu’awiyah membentuk pasukan laut yang besar yang siaga di Laut tengah dengan kekuatan 1.700 kapal. Dengan kekuatan itu dia berhasil memetik berbagai kemenangan. Dia berhasil menaklukkan pulau Jarba di Tunisia pada tahun 49 H/669 M, kepulauan Rhodesia pada tahun 53 H/673 M, kepulauan Kreta pada tahun 55 H/624 M, kepulauan Ijih dekat konstantinopel pada tahun 57 H/680 M. Di Afrika Benzarat berhasil ditaklukkan pada tahun 41 H/661 M. Qamuniyah ditaklukkan pada tahun 45 H/665 M, Susat juga ditaklukkan pada tahun yang sama.

  • Kawasan Timur

Kawasan Timur (Negeri Asia tengah dan Sindh). Negeri-negeri Asia Tengah meliputi kawasan yang berada di antara sungai Sayhun dan Jayhun. Di antara kerajaan yang paling penting adalah Thakharistan dengan ibu kotanya Balkh, Shafaniyan dengan ibu kotanya Syawman, Shagdad dengan ibukotanya Samarkand dan Bukhari, Farghanah dengan ibukota Jahandah, Khawarizm dengan ibukota Jurjaniyah, Asyrusanah dengan ibukota Banjakat, Syasy dengan ibukota Bankats. Mayoritas penduduk di kawasan itu adalah kaum paganis. Pasukan Islam menyerang wilayah Asia Tengah pada tahun 41 H/661 M. Pada tahun 44 H/664 M kaum muslimin menyerang wilayah Sindh dan India. Penduduk di tempat itu selalu melakukan pemberontakan sehingga membuat kawasan itu tidak selamanya stabil kecuali di masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik.

3. KAUM KHAWARIJ

Mereka adalah kaum yang meminta dengan keras agar Ali menghentikan peperangan pada perang Shiffin agar dilakukan proses hukum melalui al-Quran. Namun, kemudian menolak hasil perundingan antara pihak Ali dan Mu’awiyah. Setelah itu mereka melakukan pemberontakan di Harura’ dan melakukan kerusakan di muka bumi. Mereka dibinasakan oleh Ali bin Abi Thalib dalam perang Nahrawand, namun masih banyak yang tersisa di kalangan pasukannya. Salah seorang di antara mereka berhasil membunuh Ali.

Pada masa pemerintahan Mu’awiyah, mereka melakukan beberapa kali pemberontakan di Kuffah dan Bashrah, hingga kembali mereka dihancurkan. Gubernur Bashrah saat itu adalah Ziyad Ibn Abihi dan Anaknya Abdullah bin Ziyad. Mereka adalah dua orang yang sangat keras terhadap para khawarij. Orang-orang khawarij adalah manusia-manusia kampungan yang kaku, keras kepala, dan menginginkan manusia hanya ada dalam dua kubu: kafir dan mukmin. Maka, barangsiapa yang sesuai dengan pandangan-pandangannya, mereka dianggap sebagai orang mukmin; dan barangsiapa yang dianggap tidak sesuai, maka mereka akan dianggap sebagai orang kafir. Mereka menuduh Utsman, Ali, dan Mu’awiyah sebagai orang kafir.

4. JASA-JASA KHALIFAH MU’AWIYAH BIN ABI SOFYAN

Di masa pemerintahannya, khalifah Mu’awiyah telah berjasa menciptakan hal-hal baru yang belum pernah diadakan para pemimpin sebelumnya, antara lain:

  • Mengadakan dinas pos di tempat-tempat tertentu, yang dilengkapi dengan kuda-kuda di stasiun-stasiun.
  • Khalifah Mu’awiyah adalah orang yang pertama mendirikan kantor-kantor cap (percetakan uang).
  • Menambah sistem tatanan militer dan dasar kesatuan kabilah menjadi kesatuan negara Islam sehingga pertahanan negaranya menjadi sangat kuat dan gaji tentara diberikan secara teratur.

Khalifah Mu’awiyah adalah pembangun armada perang dalam sejarah Islam. Wallohu’alam

Ikut Partisipasi Mendukung Program, Salurkan Donasi Anda di Sini!

www.hasmicendekia.org

2 Tanggapan

  1. أنابيب PB في العراق في شركة إيليت بايب في العراق، تقدم أنابيب الـ PB لدينا أداءً ممتازًا ومتانة، مما يجعلها مناسبة لمجموعة متنوعة من التطبيقات. تشتهر أنابيب الـ PB لدينا بمقاومتها لدرجات الحرارة العالية والمواد الكيميائية، وتم تصميمها لتلبية أعلى معايير الجودة. باعتبارها واحدة من أفضل وأكثر شركات تصنيع الأنابيب موثوقية في العراق، تلتزم شركة إيليت بايب بتقديم منتجات تتفوق في الأداء والعمر الافتراضي. لمزيد من المعلومات حول أنابيب الـ PB الخاصة بنا، تفضل بزيارة elitepipeiraq.com.

  2. Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *