KHALIFAH ABUL ABBAS AS-SAFFAH

Facebook
Twitter
Telegram

Abul Abbas As-Saffah

  • BIOGRAFI

Dia bernama Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, khalifah pertama pemerintahan Bani Abbasiyyah. Dia dilahirkan pada tahun 108 H, -ada pula yang mengatakan 104 H- di al-Humaimah sebuah tempat di dekat Al-Balqa’. Dia dibesarakan dan berkembang di tempat itu.

Ibunya bernama Raithah al-Haritsiyyah. Ayahnya adalah orang yang melakukan gerakan untuk mendirikan pemerintahan Bani Abbasiyyah dan menyebarkannya kemana-mana. Inilah yang membuat Abdullah banyak mengetahui tentang gerakan ini dan rahasia-rahasianya. Dia diangkat oleh saudaranya yang bernama Ibrahim sebelum dia ditangkap oleh pemerintahan Umawiyah pada tahun 129 H/746 M. Tertangkapnya Ibrahim membuat Abdullah harus berangkat ke Kuffah bersama-sama dengan pengikutnya secara rahasia.

  • DIANGKAT MENJADI KHALIFAH

Abu Abbas As-Saffah adalah pendiri Dinasti Abbasiyyah yang menggantikan saudaranya, Ibrahim dalam memimpin gerakan melawan Bani Umayyah. Di bawah pimpinannya, bala tentara Abbasiyyah terlibat perang melawan tentara Umayyah di Zab Hulu, sebuah anak Sungai Tigris, di sebelah timur Mosul, Irak. Pihak Abbasiyyah berhasil memenangkan perang itu dan terus menuju Syam (Suriah). Di sana, kota demi kota akhirnya dapat dikuasai. Abu Abbas naik tahta sebagai khalifah pertama Abbasiyyah pada tanggal 3 Rabiul Awal tahun 132 H.

Kemudian dia memimpin shalat Jum’at di Kuffah setelah pelantikannya. Dalam khutbahnya dia berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan Islam sebagai pilihan bagi diri-Nya. Dia agungkan dan muliakan serta telah memilihkannya bagi kita. Dia kuatkan kita dengannya dan menjadikan kita sebagai pemeluknya. Allah telah menjadikan kita sebagai gua, benteng dan penyangga serta tiangnya.” Hingga akhirnya dia berkata, “Saat Allah telah memanggil para nabi-Nya, para sahabatnya memegang kendali khilafah. Namun setelah itu Bani Harb dan Bani Marwan menunggangi kekuasaan dengan cara kejam dan zhalim. Allah membiarkan kekuasaan itu berada di tangan mereka beberapa saat hingga akhirnya mereka membuat Allah murka. Lalu Allah membalas tindakan jahat mereka dengan perantara tangan-tangan kita. Allah kembalikan hak kita agar lewat tangan kitalah Dia selamatkan orang-orang yang dipinggirkan dan dilemahkan di muka bumi. Allah telah menutup khilafah ini dengan kita sebagaimana ketika Dia membukanya. Dan tidak ada taufik yang datang kepada kami sebagai Ahli Bait kecuali dari Allah.”

  • PEMERINTAHANNYA

Saat pasukan Abbasiyah menguasai Khurasan dan Irak, dia keluar dari persembunyiannya dan dibaiat sebagai khalifah pada tahun 132 H/749 M. Tatkala kabar pembaiatan as-Saffah sampai ke telinga Marwan bin Muhammad, maka dia segera berangkat dengan pasukannya untuk memadamkan pemberontakan. Namun dia kalah dalam pertempuran itu. Setelah as-Saffah mengalahkan Marwan bin Muhammad dia menghancurkan pemerintahan Bani Umayyah pada tahun yang sama. Banyak orang dari kalangan Bani Umayyah dan tentaranya yang terbunuh dalam jumlah yang banyak. Di saat itulah kerajaan-kerajaan bersatu di bawah kekuasaan Bani Abbasiyyah hingga mencapai Maghrib. Kalau kita perhatikan, maka akan kita dapatkan bahwa pemerintahan yang dia pimpin bersandar pada tiga hal utama.

Pertama, pada keluarganya. Sebab, dia memiliki paman, saudara-saudara, dan anak-anak saudara dalam jumlah besar. Mereka menyerahkan kepemimpinan dan pemerintahan wilayah kepadanya. Demikian juga dalam masalah nasihat dan musyawarah.

Kedua, Abu Muslim Khurasani. Dia adalah panglima perang yang hebat. Dengan kekuatan dan tekadnya yang kokoh, dia mampu menaklukkan Khurasan dan Irak. Sehingga, membuka jalan yang lapang bagi berdirinya pemerintahan Abbasiyyah.

Ketiga, fanatisme golongan. Dia muncul pada akhir-akhir dan melemahnya pemerintahan Umawiyah. Peluang ini ditangkap dengan manis oleh Bani Abbasiyah. Mereka bersama-sama dengan Yamaniyyun bergerak melawan Qaysiyun yang berpihak kepada Bani Umawiyah.

  • IBUKOTA

Kuffah merupakan pusat gerakan Bani Abbasiyyah dan di tempat ini pula Saffah dibaiat sebagai khalifah. Kemudian dia tinggalkan dan menuju Anbar yang kemudian dia jadikan sebagai ibukota negerinya.

  • PENAKLUKKAN PADA MASA PEMERINTAHANNYA

Dia banyak disibukkan dengan upaya untuk konsolidasi internal dan untuk menguatkan pilar-pilar negara yang hingga saat itu belum sepenuhnya stabil. Oleh sebab itulah, dia tidak banyak fokus terhadap masalah-masalah penaklukkan ini karena pertempuran di kawasan Turki dan Asia Tengah terus bergolak.

  • MENINGGALNYA

Abul Abbas As-Saffah meninggal akibat penyakit cacar pada bulan Dzulhijjah pada tahun 136 H/753 M. Dia telah mengangkat adiknya, Abu Ja’far untuk menggantikan dirinya setelah kematiannya. As-Saffah memerintah dalam jangka waktu empat tahun.

www.hasmicendekia.org

25 Tanggapan

  1. Keep up the fantastic work! Kalorifer Sobası odun, kömür, pelet gibi yakıtlarla çalışan ve ısıtma işlevi gören bir soba türüdür. Kalorifer Sobası içindeki yakıtın yanmasıyla oluşan ısıyı doğrudan çevresine yayar ve aynı zamanda suyun ısınmasını sağlar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *