KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN
A. NASABNYA
Utsman lahir dari klan Umayyah, kabilah kaya dan terkemuka dari suku Quraisy. Ia memiliki status sosial dan ekonomi yang tinggi, namun ia seorang laki-laki sederhana dan rendah hati. Ketika ayahnya meninggal, sang ayah meninggalkan warisan besar untuk Utsman. Ia diwariskan bisnis keluarga. Bisnisnya terus berkembang, hingga ia menjadi salah seorang terkaya di Makkah.
B. ISYARAT NABI TENTANG KEKHALIFAHANNYA
Ummul mukminin Aisyah Radiyallahu ‘Anha meriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam mengutus seseorang untuk mengundang Utsman bin Affan. Maka Utsman datang memenuhi undangan dan ditemui oleh Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam. Beliau berkata padanya, “Wahai Utsman, sesungguhnya Allah akan mengenakan padamu pakaian kekhalifahan, jika kaum munafik menuntut agar engkau menanggalkannya, jangan engkau tanggalkan hingga engaku bertemu denganku.” Rasulullah mengatakan tiga kali.
Jabir bin Abdullah Radiyallahu ‘Anhu menceritakan, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, “Seorang laki-laki shalih tadi malam bermimpi bahwa Abu Bakar dipautkan pada Rasulullah, Umar dipautkan pada Abu Bakar, dan Utsman dipautkan pada Umar.” Jabir berkata, “Ketika kami bangkit dari sisi Rasulullah kami mengatakan, “Laki-laki shalih itu adalah Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam, sedangkan ucapan beliau tentang keterpautan mereka satu sama lain artinya mereka adalah para pemimpin urusan (Islam) yang dibawa oleh Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam.
C. PENGANGKATAN UTSMAN SEBAGAI KHALIFAH
Ketika Umar dalam kondisi sakit akibat mengalami penusukan, orang-orang meminta agar mengangkat seseorang sebagai penggantinya. Maka Umar berkata, “Saya tidak menemukan orang yang paling berhak atas urusan ini daripada mereka yang ketika Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam wafat beliau ridha kepada mereka. Siapa pun yang dipilih di antara mereka, maka dia yang menjadi khalifah setelahku.” Maka Umar menyebut nama Ali, Utsman, Thalhah, Zubair, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqash rodhiallohuanhum.
Umar berpesan pada mereka berenam, “Jika saya meninggal dunia, bermusyawarahlah selama tiga hari. Hendaknya tidak datang hari keempat kecuali kalian telah menetapkan seorang pemimpin.”
Pada pagi hari ke empat sejak wafatnya Umar, disepakatilah bahwa Utsman bin Affan sebagai kholifah selanjutnya. Maka Abdurrahman pun membai’at Utsman. Orang yang kedua membai’at Utsman adalah Ali bin Abi Thalib. Diikuti oleh kaum Muhajirin dan Anshar, para panglima pasukan, dan masyarakat umum. Utsman menerima pengangkatan dirinya sebagai khalifah pada hari Sabtu dari bulan Muharram pada tahun 24 H.
D. PENAKLUKAN-PENAKLUKAN YANG TERJADI PADA MASA PEMERINTAHANNYA
- Wilayah Barat
Orang-orang Iskandariyah memberontak pada tahun 25 H / 645 M yang kemudian ditaklukkan oleh ‘Amr bin Ash. Utsman mengijinkan pasukan Islam untuk melakukan penaklukan di semua benua Afrika. Maka, berangkatlah Abdullah bin Abi Sarah hingga berhasil mengalahkan mereka pada tahun 27 H / 647 M. Dengan demikian, bergabunglah Barqah, Tharablis, dan wilayah bagian Barat Mesir, serta sebagian wilayah Nawbah pada pemerintahan Islam. Sedangkan, Mu’awiyah melakukan serangan ke Siprus dan berhasil ditaklukkan pada tahun 28 H / 648 M. Umar tidak mengizinkan pasukan Islam melakukan penyerbuan melalui laut dan Utsman mengizinkannya.
- Perang Dzatus Shawari (31 H / 651 M)
Perang ini merupakan perang laut pertama kali yang dialami kaum muslimin. Di masa pemerintahan Utsman, kaum muslimin telah memiliki pasukan laut. Pasukan Islam berhadapan dengan pasukan Romawi di pantai Kilikiya. Pasukan Islam dipimpin oleh Abdullah bin Abu Sarah yang diutus oleh Muawiyah bin Abi Sufyan. Pasukan Romawi mengalami kekalahan yang sangat telak dalam perang ini. Panglimanya yang bernama Kaisar Konstantin terbunuh. Muawiyah terus melakukan penyerangan pada wilayah Romawi hingga mencapai Amuriyah, sebuah wilayah dekat Ankara, pada tahun 33 H/653 M.
- Wilayah Timur
Panglima Umair bin Utsman sampai ke Farghanah pada tahun 29 H/649 M. Sedangkan Abdullah al-Laitsi mencapai Kabul, dan Abdullah At-Tamimi sampai ke sungai Hindustan. Said ibnul-‘Ash berhasil menaklukkan Jurjan. Persia melakukan pemberontakan, namun berhasil dipatahkan oleh Abdullah bin Amir. Akhirnya, Yazdajir melarikan diri ke Karman, lalu ke Khurasan, dan dia terbunuh di tempat itu. Wilayah-wilayah yang melanggar kesepakatan kembali ditaklukkan. Demikianlah penaklukan itu terjadi pada masa kekhalifahan Utsman. Pada masanya telah terjadi penambahan beberapa wilayah ke dalam pangkuan Islam. Misalnya di Afrika, Siprus, Armenia, Sind, Kabul dan Farghanah, Balakh dan Herat di Affhanistan. Kemudian dilakukan penaklukan ulang negeri-negeri yang melanggar janji di Persia, Khurasan, dan Babul Abwab.
Selain penaklukan-penaklukan oleh tentara Islam, prestasi yang diraih pada masa pemerintahan khalifah Utsman Bin Affan di antarannya:
- Dia membeli sumur Arumah dan menyerahkannya kepada kaum muslimin.
- Dia khalifah yang pertama kali memperluas Masjid Nabawi sebagai respon terhadap keinginan Rasulullah saat masjid itu sudah semakin terasa sempit.
- Terjadi perbedaan cara membaca (qiraat) di beberapa negara Islam. Maka, Utsman menyatukannya dalam satu bacaan yang sering dibaca oleh Rasulullah. Dia satukan Al-Qur’an dalam satu mushaf dengan bacaan tadi dan memerintahkan untuk membakar mushaf-mushaf yang lain. Rasm Utsmani merupakan bacaan kaum muslimin hingga masa kini.
- Membuat angkatan laut muslim pertama. Ekspedisi militer muslim di laut berlayar untuk pertama kalinya di bawah kekhalifahan Utsman. Pasukan tersebut dipimpin oleh Muawiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu.
E. WAFATNYA UTSMAN BIN AFFAN
Sang khalifah dibunuh oleh para pemberontak yang termakan hasutan fitnah Abdullah bin saba’. Mereka mengepung rumah sang khalifah dimulai dari akhir Dzulqa’dah. Mereka memasuki rumah beliau dan membunuhnya dengan pedang dan merampok harta baitul mal. Maka pada hari Jum’at 18 Dzulhijjah tahun 35 H/656 M merupakan hari terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan Radhiallohu’anhu.
Ikut Partisipasi Mendukung Program, Salurkan Donasi Anda di Sini!